Anak Batuk Terus Menerus? Ini Penyebab, Cara Mengatasi, dan Waspada!
- account_circle Kaila Syahfitri Sumirtha
- visibility 79
- comment 0 komentar
Batuk pada anak yang terjadi terus-menerus bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi virus dan bakteri, alergi, hingga masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut adalah beberapa penyebab, cara mengatasi, dan tanda bahaya yang perlu diwaspadai.
Penyebab batuk terus-menerus pada anak
- Infeksi saluran pernapasan: Infeksi virus adalah penyebab batuk yang paling umum, seperti coronavirus, adenovirus, atau renovirus. Infeksi bakteri juga dapat menyebabkan batuk. Batuk ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam 7–10 hari.
- Alergi: Saat anak terpapar alergen (penyebab alergi) seperti debu, serbuk sari, atau asap, sistem kekebalan tubuhnya bereaksi dan menyebabkan peradangan di saluran pernapasan. Batuk alergi sering kali kering dan bisa berlangsung lebih dari tiga minggu.
- Asma: Penyakit kronis pada saluran pernapasan ini bisa menyebabkan batuk terus-menerus pada anak, terutama saat malam hari atau ketika anak beraktivitas.
- Paparan iritan: Asap rokok, polusi udara, atau zat kimia tertentu dapat mengiritasi saluran pernapasan anak dan memicu batuk.
- GERD (penyakit refluks asam lambung): Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat mengiritasi tenggorokan dan memicu batuk kronis, terutama saat anak berbaring.
- Pertusis (batuk rejan): Penyakit ini menyebabkan batuk yang khas, yaitu batuk beruntun yang diakhiri dengan suara whoop saat menarik napas. Batuk rejan bisa berlangsung berbulan-bulan.
Cara mengatasi batuk terus-menerus pada anak
Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan di rumah untuk membantu meredakan batuk anak:
- Berikan cairan hangat: Air putih hangat, teh jahe, atau teh chamomile dapat membantu menenangkan tenggorokan dan mengencerkan lendir.
- Madu (untuk anak di atas 1 tahun): Berikan satu sendok teh madu untuk membantu meredakan batuk. Madu tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah satu tahun karena risiko botulisme.
- Gunakan humidifier: Alat pelembap udara dapat membantu melegakan saluran pernapasan anak, terutama jika batuknya memburuk di malam hari.
- Posisi tidur yang nyaman: Ganjal kepala anak dengan bantal agar posisinya sedikit lebih tinggi saat tidur. Ini dapat mencegah lendir menumpuk dan mengurangi batuk.
- Jauhkan dari alergen: Hindari anak dari paparan asap rokok, debu, atau pemicu alergi lainnya.
- Pijat lembut: Pijat area dada, punggung, leher, atau telapak kaki anak untuk membantu meredakan batuk.
Kapan harus membawa anak ke dokter
Batuk pada anak yang berlangsung lebih dari 14 hari tanpa perbaikan harus segera diperiksa oleh dokter. Anda juga harus segera membawa anak ke dokter jika batuknya disertai dengan gejala berikut:
- Sesak napas atau napas berbunyi ngik.
- Demam tinggi yang tidak turun.
- Batuk berdarah.
- Tanda-tanda dehidrasi, seperti jarang buang air kecil atau terlihat lesu.
- Kulit, bibir, atau kuku membiru.
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Batuk mendadak setelah tersedak benda asing.
- Batuk yang memburuk atau tidak membaik setelah 7–10 hari.
Mengenali penyebab dan gejala batuk pada anak adalah langkah penting untuk menentukan penanganan yang tepat. Jika batuk tidak kunjung membaik atau disertai gejala mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang akurat.
- Penulis: Kaila Syahfitri Sumirtha
Saat ini belum ada komentar