Breaking News
light_mode
Beranda » Berita » Sumpah Pemuda 2025: Api Persatuan yang Terus Menyala di Era Digital

Sumpah Pemuda 2025: Api Persatuan yang Terus Menyala di Era Digital

  • account_circle Kaila Syahfitri Sumirtha
  • visibility 74
  • comment 0 komentar
Sejarah Singkat: Lahirnya Ikrar Sakral
Setiap tanggal 28 Oktober, seluruh rakyat Indonesia merayakan Hari Sumpah Pemuda. Namun, sudahkah kita benar-benar memahami makna yang terkandung di baliknya? Lebih dari sekadar perayaan, hari ini adalah pengingat akan sebuah ikrar bersejarah yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan bangsa. Hari sumpah Pemuda yang ke 97.
Pada tahun 1928, para pemuda dan pemudi dari berbagai organisasi daerah (seperti Jong Java, Jong Ambon, dan Jong Celebes) berkumpul dalam Kongres Pemuda II di Jakarta. Di tengah perbedaan suku, budaya, dan agama, mereka menyatukan tekad untuk bersatu melawan penjajah. Hasil dari kongres ini adalah lahirnya tiga butir janji suci yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda:
  1. Satu Tanah Air: Mengakui bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
  2. Satu Bangsa: Mengakui berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  3. Satu Bahasa: Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar ini menjadi kristalisasi dari semangat persatuan yang mengubur sekat-sekat perbedaan dan menumbuhkan kesadaran nasional yang kuat.
Makna Sumpah Pemuda: Lebih dari Sekadar Kata-kata
Sumpah Pemuda bukan hanya deklarasi, melainkan cerminan dari semangat luar biasa yang relevan hingga kini.
  • Semangat Persatuan: Di tengah perpecahan dan politik devide et impera (pecah belah dan kuasai) yang dimainkan penjajah, para pemuda memilih bersatu. Ini adalah pelajaran abadi tentang pentingnya persatuan di atas segala perbedaan, baik suku, agama, maupun pandangan politik.
  • Identitas Nasional: Ikrar ini menegaskan bahwa identitas kita bukanlah terkotak-kotak dalam kelompok daerah, melainkan satu kesatuan: bangsa Indonesia.
  • Bahasa Persatuan: Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan adalah langkah revolusioner yang memperkuat komunikasi dan ikatan emosional antarberbagai suku.
Relevansi di Era Digital: Sumpah Pemuda Milenial dan Gen Z
Hari ini, tantangan yang dihadapi generasi muda memang berbeda dengan tahun 1928. Namun, semangat Sumpah Pemuda harus tetap menyala dan diadaptasi dalam konteks modern.
  • Perangi Hoaks dan Perpecahan: Di era media sosial, hoaks dan ujaran kebencian bisa dengan mudah menyebar dan memecah belah bangsa. Semangat persatuan Sumpah Pemuda menjadi benteng bagi kita untuk selalu menyaring informasi dan tidak mudah terprovokasi.
  • Manfaatkan Teknologi untuk Kemajuan: Para pemuda di tahun 1928 berjuang dengan alat seadanya. Kini, kita memiliki akses tak terbatas pada teknologi. Semangat Sumpah Pemuda harus mendorong kita untuk menggunakan teknologi secara positif, baik untuk berkreasi, berinovasi, maupun memberikan kontribusi bagi bangsa.
  • Cintai Produk Lokal: Wujud cinta tanah air tidak harus melalui perjuangan fisik, tetapi bisa juga dengan mendukung produk-produk dalam negeri. Membeli dan mempromosikan produk buatan anak bangsa adalah cara nyata menunjukkan nasionalisme.

 

Penutup: Meneruskan Estafet Perjuangan
Sumpah Pemuda adalah warisan yang tak ternilai harganya. Ia bukan sekadar tanggal merah di kalender, melainkan sebuah amanat yang harus terus kita jaga. Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk mengimplementasikan nilai-nilai persatuan, nasionalisme, dan cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, api semangat para pemuda 1928 akan terus menyala terang, membimbing Indonesia menuju masa depan yang gemilang.
  • Penulis: Kaila Syahfitri Sumirtha

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gunung Semeru di Lumajang Erupsi

    Gunung Semeru di Lumajang Erupsi

    • account_circle Dedy Sumirtha
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Gunung Semeru kembali mengalami erupsi secara aktif, dengan letusan terbaru terjadi pada pagi hari Rabu, 26 November 2025. Status aktivitas gunung ini masih berada pada Level IV atau “Awas”, yang merupakan level tertinggi.  Informasi Terkini Erupsi Berulang: Gunung Semeru terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi, dengan beberapa erupsi terjadi setiap harinya. Pada pagi ini saja (26 November 2025), setidaknya […]

  • Apa Itu Redenominasi Rupiah

    Apa Itu Redenominasi Rupiah

    • account_circle Dedy Sumirtha
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Redenominasi rupiah adalah penyederhanaan nilai nominal mata uang dengan mengurangi jumlah angka nol tanpa mengubah nilai fundamental atau daya beli masyarakat. Sebagai contoh, uang Rp10.000 akan menjadi Rp10, namun nilainya dalam membeli barang tetap sama.  Tujuan Redenominasi Tujuan utama redenominasi rupiah adalah untuk meningkatkan efisiensi ekonomi dan memperkuat citra mata uang rupiah di mata internasional. Manfaat yang diharapkan […]

  • Apa Penyebab Banjir di Sumatera, Aceh, Tapanuli

    Apa Penyebab Banjir di Sumatera, Aceh, Tapanuli

    • account_circle Dedy Sumirtha
    • visibility 13
    • 0Komentar

    Penyebab banjir di Sumatera merupakan kombinasi dari faktor alam (cuaca ekstrem) dan faktor manusia (kerusakan lingkungan). Para ahli menekankan bahwa kedua faktor ini saling memperparah bencana yang terjadi.  Faktor Alam Curah Hujan Ekstrem: Pemicu utama langsung terjadinya banjir adalah curah hujan yang sangat tinggi. BMKG mengungkapkan bahwa seringkali curah hujan bulanan tumpah dalam satu hari di lokasi […]

  • Ribuan Kayu Gelondongan Terpantau dipantai Padang Pasca Banjir Bandang

    Ribuan Kayu Gelondongan Terpantau dipantai Padang Pasca Banjir Bandang

    • account_circle Dedy Sumirtha
    • visibility 19
    • 0Komentar

    Ribuan kayu gelondongan telah terdampar di sepanjang Pantai Padang, khususnya di daerah seperti Pantai Air Tawar dan Pantai Parkit, menyusul banjir bandang dan cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sumatera Barat baru-baru ini. Fenomena ini telah mengubah drastis tampilan pantai dan mengganggu aktivitas nelayan setempat. Gambaran Umum Kejadian Material kayu dalam jumlah besar ini terbawa oleh […]

  • Mie Koba Kuah Ikan Tenggiri Asli Bangka Belitung

    Mie Koba Kuah Ikan Tenggiri Asli Bangka Belitung

    • account_circle Dedy Sumirtha
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Untuk menikmati Mie Koba asli Bangka yang legendaris dan otentik, kamu wajib coba Mie Koba Iskandar di Koba, Bangka Tengah, yang terkenal banget dengan kuah kaldunya yang khas dan ikan tenggiri, atau bisa juga cari warung-warung lokal di sekitar Kota Bangka lainnya yang menyajikan sensasi kuah ikan tenggiri hangat dengan mie kuning kenyal dan topping […]

  • Menko Pangan: Harga Pupuk di Petani Turun, Produksi Diprediksi Naik

    Menko Pangan: Harga Pupuk di Petani Turun, Produksi Diprediksi Naik

    • account_circle Dedy Sumirtha
    • visibility 76
    • 0Komentar

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Menko Pangan menyampaikan bahwa harga pupuk di tingkat petani mengalami penurunan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Penurunan ini terjadi berkat kebijakan pemerintah yang memperkuat subsidi pupuk dan efisiensi distribusi di berbagai daerah. Menurut data dari Kementerian Pertanian, harga pupuk urea dan NPK kini turun antara 10 hingga 20 persen dibanding […]

expand_less